Selasa, 20 September 2016

"MAKNA KEPENUHAN ROH KUDUS (EFESUS 5:18)"

Ringkasan Khotbah + Tanya Jawab di Ibadah Gabungan Pemuda-Remaja GPDI Ekklesia Jember, Sabtu, 21 Mei 2016 oleh Bapak Wakil Gembala, Pdt. Doni H.


Penuh dengan Roh Kudus merupakan perintah yang sangat penting bagi kita orang percaya (Ef. 5:18). Allah menghendaki kita supaya penuh dengan Roh Kudus agar dapat menghasilkan buah-buah bagi Kristus, agar kita dapat menghadapi berbagai macam tantangan hidup, dan agar kita bisa menjadi teladan bagi orang lain. Ingat! Daniel, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, mereka tinggal atau berada di daerah asing, di lingkungan orang-orang yang menyembah berhala dan tidak percaya kepada Tuhan. Namun mereka tidak mengikuti gaya hidup orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhan, sebab mereka dipenuhi oleh Roh Kudus.
Apa sih yang dimaksud dengan penuh dengan Roh Kudus?
Perlu kita ketahui bahwa Roh Kudus adalah penolong yang Yesus janjikan bagi kita untuk menyertai kita dan diam dalam kita. (Yoh. 14:16-17) kata diam dalam ayat 17 memiliki arti bertempat tinggal, menetap.
Roh kudus diam di dalam hidup kita berbeda dengan penuh dengan Roh Kudus. Seseorang yang penuh Roh Kudus pasti ada Roh Kudus yang diam dalam hidupnya, namun orang yang ada atau memiliki Roh Kudus dalam hidupnya belum tentu penuh dengan Roh Kudus. Kita penuh dengan Roh Kudus jika kita mau hidup dipimpin oleh Roh Kudus.
Yang perlu kita ketahui dan kita pahami:
1.     Pemberian Roh Kudus bagi kita adalah janji untuk semua orang yang percaya. (Kis. 2:38, Yoh. 7:37-38)
Syarat menerima karunia Roh Kudus adalah percaya. Kita menerima Roh Kudus ketika kita mengaku percaya kepada Yesus dan diselamatkan. Ketika kita percya, kita telah dimateraikan dengan Roh kudus. (Ef. 1:13, Gal. 3:2)
Mengapa Roh Kudus diam dalam hidup kita? Karena Roh Kudus adalah jaminan bagi kita bahwa kita akan menerima surga (2 Kor. 1:22). Roh Kudus diam di dalam hidup kita, jangan sampai kita mendukakan Roh Kudus dengan melakukan hal yang tidak dikehendaki oleh Allah, tidak taat akan pimpinan Roh Kudus. (Ef. 4:30)
2.     Penuh dengan Roh Kudus (Ef. 5:18)
Roh kudus ada dalam diri kita, maka kita adalah milik Kristus (Rm 8:9). Ternyata Roh Kudus dapat didukakan (Ef. 4:30) saat kita tidak hidup dalam kebenaran, tidak hidup dalam pimpinannya. Orang yang menerima Roh Kudus belum tentu menyukakan Roh Kudus, atau tidak pernah mendukakan Roh Kudus. Jangan biarkan roh yang ada ada kita berhenti memimpin, menguasai hidup kita (1 Tes. 5:19). Mari kita hidup tidak menuruti keinginan daging melainkan hidup menurut pimpinan Roh Kudus (Gal. 5:16).
Orang berdosa tidak penuh dengan Roh Kudus, tetapi ketika kita bertobat dan tidak mengulangi dosa yang sama, maka hidup kita penuh dengan Roh Kudus.

Pertanyaan:
1.     Apakah orang yang beragama non Kristen tetapi percaya kepada Yesus juga menerima dan dipenuhi oleh Roh Kudus?
2.     Di dalam hidup kita orang percaya sudah ada Roh Kudus. Terkadang sebagai manusia kita lepas kontrol, melakukan dosa. Apakah ketika hal itu terjadi Roh Kudus masih bekerja di dalam hidup kita?
3.     Dalam situasi menghadapi ujian di sekolah, karena terdesak sehingga harus bertanya jawaban kepada teman. Apakah jawaban itu bisa dikatakan berkat atau rejeki?
4.     Jika kita memiliki teman dekat yang rajin pelayanan tetapi kehidupannya masih duniawi, berbuat dosa, lalu bertobat, hal itu dilakukan berulang-ulang, dan ketika disalahkan tidak mau. Apa yang harus kita lakukan?
5.     Jika Roh Kudus yang ada pada diri seseorang padam, maka orang tersebut tidak lagi hidup dipimpin oleh Roh Kudus, tidak dapat mengetahui kebenaran, dan akhirnya masuk neraka. Lalu bagaimana dengan meterai yang telah menjadi jaminan keselamatan untuk selama-lamanya?
Jawaban:
1.     Ya, semua orang yang percaya kepada Yesus menerima Roh Kudus. Tetapi tentang penuh atau tidaknya Roh Kudus dalam diri seseorang itu bergantung pada ketaatannya setiap hari akan pimpinan Roh Kudus.
2.     Jika hal itu terjadi  Roh kudus belum / tidak padam, tetapi Roh Kudus berduka. Oleh sebab itu kita harus segera bertobat dan tidak berbuat dosa lagi. (1 Yoh. 1:9, 1 Yoh. 2:1-2)
3.     Jawaban yang diterima tersebut bukanlah rejeki atau berkat dari Tuhan. Jika kita berpikir bahwa itu adalah rejeki atau berkat dari tuhan, maka kita harus segera bertobat.
4.     Kita harus berusaha untuk menasihati, menegur, dan mendoakannya. Dan jika memang sudah dilakukan berbagai cara tetap tidak berubah, jauhilah orang yang seperti itu.

5.     Ketika kita meninggalkan iman atau tidak percaya lagi kepada Tuhan Yesus, maka kita tidak diselamatkan. (Gal. 5:21, 1 Kor. 6:9-10)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar