Selasa, 20 September 2016

KEMERDEKAAN SECARA KRISTEN ( GALATIA 5-6:1-18)

Ibadah rayon El Shadai
GPdI "Ekklesia" Jember
Jln. PB. Sudirman No: 42 Jember
by: Pacel Zacharias

Tujuan Rasul Paulus menulis surat ini kepada jemaat di Galatia yaitu: 
A)    Untuk menolong orang-orang percaya yang telah disesatkan dengan ajaran-ajaran palsu. Tujuannya supaya mereka kembali kepada ajaran yang benar (yang alkitabiah).
B)    Paulus merasa penting untuk menulis surat ini sebab ia berpikir bahwa sangatlah penting mengembalikan pemahaman-pemahaman teologi jemaat waktu itu bahwa hubungan manusia dengan Allah dapat dibangun kembali bukan dengan cara melakukan hukum taurat melainkan melalui percaya dan beriman kepada Tuhan Yesus. Iman dan ketaatan seoranglah yang menyebabkan perbuatan2nya sesuai dengan karakter Kristus. Dengan kata lain, iman dan ketaatan seseoranglah yang menyebabkan seseorang mengalami kemerdekaan.
Artinya bahwa:
1)    Kemerdekaan secara Kristiani bukanlah tergantung pada ukuran seseorang melakukan hukum taurat. Sebab DASAR HUKUM TAURAT BUKANLAH IMAN MELAINKAN SIAPA YANG MELAKUKANNYA, AKAN HIDUP KARENANYA (GALATIA 3:12). Saya berpikir bahwa Yesus paham benar bahwa manusia tidak mungkin dengan sempurna mengerjakan taurat sebab manusia itu hakekatnya dosa dan hukum taurat itu kudus dan suci (Roma 7:12). OLEH SEBAB ITU YESSUS MENANGGUNG SEMUA KUTUK MANUSIA SEKALI UNTUK SELAMA-LAMANYA (GALATIA 3:10-14).
Pendek kata, SEKARANG kita telah merdeka. Namun saya ingin bertanya:
a)     Apakah saya dan saudara merdeka? atau
b)    Apakah saya dan saudara sungguh-sungguh merdeka? Sebenarnya istilah Merdeka ini dapat kita ganti suatu kata yang sangat familiar dalam keyakinan sebagai umat Kristen yaitu “APAKAH KITA SUNGGUH-SUNGGUH SELAMAT?”
Mari kita memperhatikan kata demi kata, frasa dan kalimat dari surat rasul Paulus. Ada beberapa frasa atau kalimat yang bagi saya, seperti Paulus ingin memberikan penekanan tentang perihal nasip KeKristenan mengenal hal KEMERDEKAAN ATAU KESELAMATAN, YAITU:
A)    SUPAYA KITA SUNGGUH-SUNGGUH MERDEKA (GAL. 5:1; YOH. 8:36)
B)    SAUDARA2, MEMANG KAMU TELAH DIPANGGIL UNTUK MERDEKA ( GAL. 5:13)
C)    MAKSUDKU IALAH….(GAL. 5:16)
D)   SAUDARA2, KALAUPUN SESEORANG KEDAPATAN MELAKUKAN SUATU PELANGGARAN (GAL. 6:1)
1)    KITA SUDAH SUNGGUH2 MERDEKA/ SUNGGUH-SUNGGUH SELAMAT. 
Pekerjaan selamat atau merdeka itu bukan hasil usaha kita sebagai manusia sebab kita makhluk yang lemah dan berdoa. Kita juga tidak mungkin sempurna melakukan hukum taurat oleh sebab itu, Allah dalam nama Tuhan Yesus yang mengerjakan keselamatan itu bagi kita. Tugas kita adalah beriman dan taat pada karya dan pengorbananNya (Ef. 2:8-10). Allahlah yang mengerjakannya bagi kita (Filipi 2:12-13). Kristuslah yang memerdekakan kita (Gal. 5:13). APA TUGAS KITA?
2)    GALATIA 5:13, JANGAN MENGGUNAKAN KEMERDEKAAN ITU SEBAGAI KESEMPATAN UNTUK MELAKUKAN DOSA NAMUN LAYANILAH SEORANG TERHADAP YANG LAIN DI DALAM KASIH.
3)    BAGAIMANA CARANYA KITA MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN ATAU KESELAMATAN TERSEBUT?
PAULUS MENJELASKAN DENGAN KALIMAT (MAKSUDKU IALAH: SERAHKANLAH HIDUP KITA UNTUK DIPIMPIN OLEH ROH DAN JANGAN MENGIKUTI KEINGINAN-KEINGINAN DAGING KITA (GAL. 5:16)
HASILKANLAH KARAKTER YANG BAIK SESUAI DENGAN TUNTUTAN ROH KUDUS (GAL. 5:22-23).
4)    APA YANG MENJADI TUGAS KITA SETELAH KITA MENERIMA KEMERDEKAAN ATAU KESELAMATAN DARI TUHAN YESUS KRISTUS? GALATIA 6:1-18
BUKTIKANLAH KEMERDEKAAN ATAU KESELAMATAN YANG KITA PEROLEH dengan menunjukkan kasih kita kepada semua orang terutama kepada sesama2 kita seiman (Gal. 6:10).
PAULUS TAHU PERSIS BAHWA MANUSIA TIDAK PERNAH LUPUT DARI KESALAHAN ATAU DOSA SEBAB MEMANG naturnya manusia adalah makhluk yang berdosa atau mahkluk yang lemah oleh sebab itu, SEBAGAI KAUM YANG TELAH SUNGGUH-SUNGGUH MERDEKA. ISTILAH RASUL PAULUS (KAMU YANG ROHANI), (KITA TELAH SUNGGUH2 MERDEKA, MEMANG MERDEKA DAN TELAH MERDEKA, HIDUP DALAM PIMPINAN ROH KUDUS DAN YANG TELAH MEMILIKI KARAKTER KRISTUS).
Tugas kita sebagai orang yang merdeka, yang telah selamat atau yang rohani adalah: GAL. 6:1-18)
a)     Pimpinlah orang yang telah tersesat karena kesibukan dunia kepada jalan yang benar. Tuntunlah mereka pada jalan kebenaran. Tanpa kita, mereka tidak mungkin memahami maksud dan  rencana Allah dalam hidup mereka (Gal. 6:1). Ingat bahwa kita perlu menuntun mereka dengan roh lemah lembut dan sambil kita menjaga diri agar kita jatuh dalam dosa atau pencobaan/godaan dunia yang jahat ini.
b)    Bertolong-tolongan dalam menanggung bebanmu bersama-sama. Tolonglah anggota keluarga kita yang belum percaya kepada Tuhan Yesus. Sebab kalau tidak mereka akan mengalami hukuman pada akhirnya (Gal. 6:2). Mengapa kita perlu melakukan tugas ini? Sebab jika tidak maka kita akan dihukum oleh Tuhan Yesus. Paulus berkata: celakahlah aku jika aku tidak memberitakan injil (1 Kor. 9:16). Mari kita melakukan perbuatan baik ini kepada semua orang di sekitar kita terutama kepada kawan-kawan kita seiman (Gal. 6:10). Siapakah kawan-kawan kita seiman? Mereka adalah keluarga kita (Ayah, ibu, orang tua atau anak, kakek, nenek dan lain sebagainya). Lakukanlah pekerjaan Allah ini sebab jerih payah kita tidak akan pernah sia-sia (1 Kor. 15:58).

c)     Tetaplah tunjukkan hidup kita sebagai ciptaan yang baru (Gal. 6:15-18). Jadilah berkat melalui kehidupan kita. Rasul  Paulus berkata bahwa kita adalah suratan terbuka yang dapat dibaca oleh semua orang. Pastikan bahwa saya dan sobat pasti menjadi berkat dan hiduplah sebagai orang yang benar-benar merdeka atau orang yang telah selamat atau sebagai orang yang rohani. Akhir kata, Awasilah dirimu dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau (1 Tim. 4:16). Amen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar