Selasa, 12 Juni 2018

To be A Leader





By. Pacel Zacharias

Kejadin 1:1-31
Pada awal rencana Allah, Allah ingin mendesain sebuah ciptaan untuk menjadi pemimpin di tengah-tengah ciptaan yang ada pada waktu itu. Memang tidaklah gampang untuk merancang “sebuah ciptaan” yang akhirnya memenuhi target Allah yang begitu sempurna demi menjalankan rencana Allah sebagai seorang  pemimpin seperti diriNya sendiri. Inilah pekerjaan Allah yang terus dipikirkan Allah sepanjang waktu itu. Mengapa saya berkata demikian? Sebab Allah adalah pencipta sekaligus pengontrol yang mengontrol ciptaan-ciptaanNya secara langsung. Akhirnya Ia memiliki rencana untuk mempercayakan tugas dan tanggung jawab itu kepada seseorang yang dapat menggantikan posisiNya sebagai perwakilan Allah dalam memimpin ciptaanNya pada waktu itu. Saya berpikir bahwa ini adalah sebuah proyek/pekerjaan Allah yang pertama dimana Allah ingin menemukan pemimpin yang dapat melanjutkan kepemimpinanNya.
Perhatikan Kejadian 1:26 ketika Allah selesai menghadirkan ciptaan-ciptaan mulai dari hari pertama hingga hari kelima, maka Allah berkata kepada seluruh anggota kerajaan Allah untuk menciptakan manusia. Saya begitu tertarik dengan ayat 26. Di dalam  ayat 26 ini penulis berbicara tentang keadaan di sorga pada waktu itu (Heavenly house). Kita melihat seakan-akan Heavenly house melakukan pertemuan besar demi menentukan siapakah yang memimpin ciptaan-ciptaan Allah yang lainnya itu. Dan akhirnya sorga (Heavenly house) memutuskan dan menetapkan pemimpin yang terlahir sampai hari ini yaitu “dia” yang memiliki rupa dan gambar seperti Allah itulah manusia. Dialah Adam dan Hawa.
Teman-teman pemuda dan remaja, saya legah menyampaikan kebenaran ini. Kebenaran ini sangat memberkati saya. Karena di saat saya bersalah/ melakukan kesalahan saya sadar bahwa suatu saat saya harus menjadi angggota heavenly house. Makanya saya harus hidup dalam rencananya untuk dapat memimpin diri saya sendiri dan akhirnya saya dapat memimpin orang lain atau sesama saya. Saya bernafsu untuk mengeluarkan beberapa pertanyaan yaitu:
v  Apakah saudara menerima kebenaran ini?
v  Apakah saudara menyetujui kebenaran ini?
v  Apakah saudara setuju dengan saya untuk menjadi anggota heavenly house yang memerintah bersama-sama di bumi ini?
Dan saya berani berkata bahwa Sesungguhnya kita terlahir/terdesain menjadi pemimpin. Saya tidak lupa lagu anak sekolah minggu itu:  aku anak Raja, Engkau Anak raja kita semua anak raja.
Untuk menjadi seorang pemimpin kita diperhadapkan dengan banyak tantangan dan kesulitan yang datang dari diri kita sendiri dan dari luar diri kita sendiri. Itulah yang harus kita pikirkan dan kita perangi setiap hari untuk menjadi pemimpin. Maksud saya adalah kita terlahir untuk menjadi pemimpin. Tetapi Tuhan mencari pemimpin yang taat dan takut akan Dia. Tidak bisa dipungkiri bahwa seringkali kita gagal terhadap hal itu. Banyak contoh di Alkitab, contoh yang paling dekat dengan teks ini  yaitu Adam dan Hawa gagal menjadi pemimpin, Kain yang gagal menjadi pemimpin, kegagalan anak-anak Allah menjadi pemimpin membuat Roh Allah meninggalkan mereka (Kej. 6:3) akhirnya generasi dari generasi mulai dari zaman Nuh hingga berikutnya kita temukan sedikit orang yang menjadi pemimpin yang berkenan di hadapan Tuhan. Akhirnya Allah memanggil Abraham yang bukan seorang yang percaya kepada Yahwe pada waktu itu hanya untuk menjadi pemimpin dalam menjalankan rencana Allah. Sekali lagi saya mau berkata bahwa  Sesungguhnya kita terlahir/terdesain menjadi pemimpin. Saya tidak lupa lagu anak sekolah minggu:  aku anak Raja, Engkau Anak raja kita semua anak raja.
Apa alasannya?
a)    Karena kita diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Imago Dei) ayat 26-27.
Maksud dari bagian ini adalah Allah menaruh karakter-karakter ilahi yang ada dalam diriNya untuk manusia. Apa karakter ilahi itu? Itulah yang kita akan pelajari pada camp “Leader arise”.
b)    Allah telah memberkati kita untuk menjadi pemimpin (ay. 28). Jadi Tuhan tidak sembarang menciptakan manusia sebagai pemimpin namun terlebih dahulu Ia memberkati manusia untuk menjadi pemimpin. Artinya kita ini pemimpin yang dipersiapkan Allah jauh sebelumnya untuk dapat memberkati orang lain lain melalui sikap dan karakter kita.
1)    Yohanes 1:12 (semua orang yang “menerimaNya diberi kuasa” supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namanNya).
2)    Roma 8: 14-17 bahwa kita adalah anak-anak Allah. Kita adalah ahli waris maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah.  
3)    Yang istimewanya lagi kita memerintah bersama-sama dengan Tuhan Yesus di sorga (Wahyu 20:4). Artinya kita diciptakan tidak hanya menjadi pemimpin di bumi melainkan di sorga pun kita akan memerintah bersama Tuhan Yesus jika dari saat ini kita mau hidup dalam rencana dan kehendak Allah tersebut. Persiapkanlah dirimu dengan baik sebab Allah sedang memakai kita menjadi pemimpin yang berkenan di hadapanNya dan berhasil menjalankan misi agugNya yaitu menceritakan kabar keselamatan kepada setiap orang yang belum percaya padaNya (Mat. 28:18-20 bandingkan dengan Kis. 1:8; Ef. 2:10). Amen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar