Rabu, 21 Februari 2018

Mazmur 62:1-13

­HANYA DEKAT ALLAH SAJA AKU TENANG

By Pacel Zacharias
#latepose 
Setiap manusia pasti membutuhkan kehidupan yang lebih baik, lebih sejahtera, lebih makmur. Sehingga dengan segala usaha dan jerih payahnya, kepintaran manusia atau harta kekayaannya manusia berusaha atau mengusahakannya setiap saat yaitu kalau bisa hidupnya aman, sentosa dan selamat. Bapak, ibu yang diberkati Tuhan Yesus pertanyaannya ialah:  APAKAH MEMANG HIDUP DI DUNIA YANG FANA INI ATAU DI DUNIA YANG PENUH DENGAN DOSA DAN KEJAHATAN INI MENJAMIN UNTUK SESEORANG MENGALAMI KETENANGAN, PERLINDUNGAN, MEMILIKI PENGHARAPAN DAN KESELAMATAN?
Yesus berkata:  siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya (Mat. 6:27). Pada kenyataan semua manusia baik orang percaya maupun bukan orang percanya menambahkan kebutuhan-kebutuhan rohani ini. Namun terkadang, masih ada juga orang-orang yang salah mengambil keputusan dan keliru mencari solusi untuk mendapatkan hidup yang aman dan terjamin perlindungan serta keselamatan. Harta, kekayaan, jabatan, kedudukan dan pangkat tidak memberi jaminan untuk seseorang menikmati ketenangan jiwa, perlindungan dan keselamatan. Sebab hal-hal yang saya sebut di atas tidak bisa dibeli dengan uang atau jabatan yang kita miliki.
PERHATIKAN DENGAN SAKSAMA PROFIL HIDUP DAUD: Walaupun Daud terkenal sebagai seorang raja yang berjaya dan sukses di zamannya. Namun tidak bisa dipungkiri, bahwa Daud juga merupakan seorang raja yang paling menderita. Mengapa bisa? Karena hidupnya tidak pernah lepas dari ancaman kematian. Berkali-kali ia harus hidup sebagai pelarian karena ingin dibunuh. Beberapakali ia dikhianati, bahkan anaknya sendiri pernah mau membunuh dia. Sampai-sampai ia pernah berpura-pura jadi orang gila supaya tidak dibunuh oleh musuhnya. 
KETIDAKTENANGAN DAN KERAGU-RAGUAN SERING MELANDA HIDUP KITA. KITA SELALU DIHIMPIT DENGAN MASALAH DAN KEKUATIRAN AKAN HARI INI BAHKAN HARI YANG AKAN DATANG. Sebenarnya kita tidak perlu kuatir dengan apa yang kita hadapi nanti atau sekarang ini sebab meskipun kita kehilangan segala-galanya NAMUN yang terpenting adalah jiwa kita TENANG DAN SELAMAT DI DALAM TUHAN YESUS KRISTUS (ay. 2,3).
PENGALAMAN INILAH YANG DIALAMI OLEH RAJA DAUD SAAT ITU. Sebenarnya dari Mazmur 62:1-13, pemazmur ingin menyampaikan tentang rahasia besar bagaimana cara seseorang menikmati ketenangan, perlindungan dan keselamatan.
a)     Di ayat 1-8 pemazmur membuka rahasia hidup dalam ketenangan, penuh perlindungan dan keselamatan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Sehingga,
b)    Di ayat 9 pemazmur mengingatkan dan mendorong/memerintahkan kita bahwa setelah kita mengetahui kebenaran ini maka kita harus lebih sungguh-sungguh percaya dan beriman kepada Tuhan Yesus.
c)     Di ayat 10-11, pemazmur mengharamkan dan melarang kita untuk jangan menaruh percaya kepada cara-cara atau usaha-usaha di luar Tuhan Yesus dan firmanNya.
d)    Di ayat 12-13, pemazmur kembali mengingatkan kita bahwa Tuhan Yesus memegang kuasa dan kekuasaan tertinggi di dalam hidup kita. Dan Tuhan pasti membalas setiap orang menurut perbuatannya
Meskipun kita dalam badai atau pergumulan hidup yang begitu berat asalkan kita memiliki iman, pengharapan dan kasih di dalam Yesus maka kita telah memiliki segala-galanya. Pengharapan adalah modal utama dalam perjalanan iman kita kepada Tuhan Yesus. Penulis Ibrani berkata bahwa: Pengharapan itu bagaikan sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita (Ibrani 6:9-20).  Dari ke-4 bagian besar tersebut kita akan belajar tentang  3 pesan penting tentang pengalaman hidup Daud.
1)     Daud mendeklarasikan iman atau kepercayaannya kepada Allah (ay. 1-8). Daud sementara Menceritakan atau menyatakan dampak/hasil, manfaat  kedekatannya bersama Allah. Daud menceritakan tentang pengalaman hidup yang luar biasa bersama Allahnya. Daud berkata bahwa Hanya dekat Allah saja aku tenang. Kalimat “Hanya dekat Allah saja aku tenang dari pada-Nyalah keselamatanku pada ayat yang ke-2 senada dengan:        
a)     Ayat yang Ke-3 & Ke-7 dimana pemazmur berkata bahwa “Hanya Dialah gunung batu dan keselamatanku”
b)     hanya Dialah Kota Betengku, aku tidak akan goyah (ay. 3 & 7)
c)      Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang sebab dari padaNyalah Harapanku (ay. 6)
d)     Hanya Dialah kota bentengku, aku tidak akan goyah (ay. 7b)
e)     Pada Allah ada keselamatanku dan kemuliaanku, gunung batu kekuatanku, tempat perlindunganku ialah Allah (ay. 8).
Perenungannya: Hanya Pengalaman rohani, perjumpaan dengan Tuhan Yesus dan persekutuan dengan Tuhan Yesus yang mampu membuat kita mengalami ketenangan, perlindungan dan keselamatan.
Harta, kekayaan, pangkat, jabatan dan kedudukan kita tidak dapat membeli ketenangan (perasaan tenang), perlindungan APALAGI keselamatan. Pada bagian yang lain dan di pasal lain yaitu pada Mazmur 121:1-8, dijelaskan bahwa Tuhanlah penjaga yang tidak pernah terlelap dan tertidur.
“Hanya” “dekat” “Allah “saja”. Artinya memang Hanya di dalam Tuhan saja. Oleh sebab itu, Jangan kita mengandalkan manusia tetapi andalkanlah Tuhan Yesus. Sebab Dialah gunung batu, perlindungan dan sumber keselamatan kita (Yer. 17:5-7).
Petrus dan Yohanes dengan berani berbicara di hadapan pemimpin Yahudi serta tua-tua dan ahli-ahli taurat bahwa Hanya di dalam Yesus ada keselamatan (Kis. 4:12).
2)     Semangat Daud ketika ia mempercayakan masa depan hidupnya kepada Allah (ay. 9)
Setelah pemazmur mengungkapkan peran Allah atas dirinya akhirnya pemazmur mengajak kita orang-orang percaya yang telah mengalami dan merasakan keselamatan, pengharapan, kekuatan dan perlindungan dari Tuhan untuk terus/ tetap berharap, mempercayai serta mencurahkan isi hati kita kepada Allah setiap waktu (ay. 9).
Bukankah Tuhan Yesus telah Menorehkan sebuah sejarah di Injil Markus 4:35-41). Dimana Tuhan Yesus menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: Diam! Tenanglah! Lalu angin itu dan danau itu menjadi teduh sekali (Mrk. 4:39).

3)     Daud menyadari bahwa dirinya dan orang-orang percaya lainnya tidak akan bisa melakukan apa-apa  jika tidak bersandar kepada Allah (ay. 10-13).
Pada bagian ini Daud mengajak umat Tuhan untuk memperhatikan  sikap hidup yang berkenan di hadapan Tuhan. Sebab Allah menuntut perbuatan manusia sesuai dengan imannya (ay. 13). Mengapa? Sebab iman tanpa perbuatan pada hakekatnya mati (Yak. 2:17).

Allah yang berkuasa atas segenap hidup kita. Sehingga apapun kebutuhan dan keperluan kita serahkanlah kepada Tuhan maka Allah pasti bertindak atas kita. Jika kita menyadari kebenaran tentang Allah berkuasa atas hidup kita maka secara otomatis kita pasti menyerahkan seluruh totalitas hidup kita kepada otoritas Tuhan. Apa pun yang kita hadapi dan alami, meskipun itu kelihatan tidak adil atau bertolak belakang dengan logika kita namun Tetapkan kepercayaanmu bahwa Tuhan Yesuslah yang mengendalikan segalanya. Oleh sebab itu, tetapkanlah hatimu bagi Tuhan Yesus, Dialah satu-satunya sumber ketenangan. Amen  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar