Senin, 26 Februari 2018

SUKA MENCERITAKAN KEBAIKAN TUHAN


Efesus 2:10
by: Pacel Zacharias

Berbicara mengenai kebaikan Tuhan maka bagi saya Kebaikan Tuhan adalah suatu cakupan yang sangat luas dan tidak dapat dilukiskan serta dikatakan dengan bahasa manusia. Pertanyaannya adalah:
1)      Apakah kita memahami dan mendalami kebaikan Tuhan Yesus sampai sejauh ini? Jika kita memahaminya serta mendalaminya maka dari khotbah ini saya mau mengajak teman-teman untuk secepatnya suka menceritakan kebaikan Tuhan Yesus.
2)      Apakah hanya orang-orang tertentu yang kita anggap pantas menceritakan kebaikan Tuhan dan bukan kita? Sebab seringkali kita merasa bahwa panggilan Tuhan atas kita bukan pada menceritakan kebaikan Tuhan melainkan mungkin kita beranggapan bahwa kita hanya melayani Tuhan di bidang pujian, penyembahan dan bermain musik. Kita lupa panggilan kita saat awal Tuhan Yesus memanggil kita untuk menjadi saksi dalam menceritakan kebaikanNya (Mat. 28:19-20 dan Kis. 1:8). Bahkan rasul Paulus dalam Efesus 2:8-10 mengatakan bahwa karena kita diselamatkan oleh karena iman maka kita harus melakukan pekerjaan baik yang dipersiapkan Allah sebelumnya bagi kita. Bahkan Allah mau supaya kita hidup di dalamnya. Hidup di dalam apa?
A)    Bahasa Indonesia Masa Kini: Efesus 2:10...Kita adalah ciptaan Allah, dan melalui Kristus Yesus, Allah membentuk kita supaya kita melakukan hal-hal yang baik yang sudah dipersiapkanNya untuk kita.   
B)    Firman Allah yang hidup: Efesus 2:10... Allah sendirilah yang menjadikan keadaan kita seperti sekarang ini dan memberi kita hidup baru dari Kristus Yesus. Sejak dahulu sudah direncanakan-Nya agar hidup ini kita pakai untuk melakukan perbuatan yang baik.  
3)      Apakah kita bisa menceritakan kebaikan Tuhan? Bisa bahkan sangat bisa.
Kapan waktu itu? (2 Tim. 4:1-8).
4)      Apa saja yang menjadi ukuran kebaikan Tuhan?
UKURAN KEBAIKAN TUHAN  diukur dari 2 bagian besar yaitu: Dari kasih dan keadilanNya. Mari kita melihat kasih ALlah
Ø Saat Allah mengasihi kita  dengan rela datang ke bumi dan menjadi tebusan untuk menyelamatkan kita (Mrk. 10:45).
Ø Ia belajar taat untuk menjadi sama dengan manusia agar manusia dapat menerimaNya (Ibr. 5:7-9; 4:15)
Ø Ia mengosongkan dirinya dan mengambil  rupa manusia (Flp. 2:5-11).
Keadilan Allah
Keadilan Allah selalu berjalan bareng dengan kasihNya. Allah menghendaki kita supaya saat kita mengenal Dia dan beriman kepadaNya maka kita harus meninggalkan tabiat lama kita (Tit. 2:11-15).
Jadi Orang percaya dapat memahami kebaikan Tuhan melalui kasih dan keadilan Tuhan. Untuk memahami kasih dan keadilan Allah maka kita hanya butuh iman dan ketaatan kepada Tuhan Yesus Kristus.  
5)      Bagaimana caranya kita menceritakan kebaikan Tuhan?
(Matius 28:19-20 dan Kisah  Para Rasul 1:8).
Renungkanlah Roma 10:9-15. Bahkan rasul Paulus berkata Celakah kita jika tidak memberitakannya (1 Kor. 9:16). Amen

Rabu, 21 Februari 2018

Mazmur 62:1-13

­HANYA DEKAT ALLAH SAJA AKU TENANG

By Pacel Zacharias
#latepose 
Setiap manusia pasti membutuhkan kehidupan yang lebih baik, lebih sejahtera, lebih makmur. Sehingga dengan segala usaha dan jerih payahnya, kepintaran manusia atau harta kekayaannya manusia berusaha atau mengusahakannya setiap saat yaitu kalau bisa hidupnya aman, sentosa dan selamat. Bapak, ibu yang diberkati Tuhan Yesus pertanyaannya ialah:  APAKAH MEMANG HIDUP DI DUNIA YANG FANA INI ATAU DI DUNIA YANG PENUH DENGAN DOSA DAN KEJAHATAN INI MENJAMIN UNTUK SESEORANG MENGALAMI KETENANGAN, PERLINDUNGAN, MEMILIKI PENGHARAPAN DAN KESELAMATAN?
Yesus berkata:  siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya (Mat. 6:27). Pada kenyataan semua manusia baik orang percaya maupun bukan orang percanya menambahkan kebutuhan-kebutuhan rohani ini. Namun terkadang, masih ada juga orang-orang yang salah mengambil keputusan dan keliru mencari solusi untuk mendapatkan hidup yang aman dan terjamin perlindungan serta keselamatan. Harta, kekayaan, jabatan, kedudukan dan pangkat tidak memberi jaminan untuk seseorang menikmati ketenangan jiwa, perlindungan dan keselamatan. Sebab hal-hal yang saya sebut di atas tidak bisa dibeli dengan uang atau jabatan yang kita miliki.
PERHATIKAN DENGAN SAKSAMA PROFIL HIDUP DAUD: Walaupun Daud terkenal sebagai seorang raja yang berjaya dan sukses di zamannya. Namun tidak bisa dipungkiri, bahwa Daud juga merupakan seorang raja yang paling menderita. Mengapa bisa? Karena hidupnya tidak pernah lepas dari ancaman kematian. Berkali-kali ia harus hidup sebagai pelarian karena ingin dibunuh. Beberapakali ia dikhianati, bahkan anaknya sendiri pernah mau membunuh dia. Sampai-sampai ia pernah berpura-pura jadi orang gila supaya tidak dibunuh oleh musuhnya. 
KETIDAKTENANGAN DAN KERAGU-RAGUAN SERING MELANDA HIDUP KITA. KITA SELALU DIHIMPIT DENGAN MASALAH DAN KEKUATIRAN AKAN HARI INI BAHKAN HARI YANG AKAN DATANG. Sebenarnya kita tidak perlu kuatir dengan apa yang kita hadapi nanti atau sekarang ini sebab meskipun kita kehilangan segala-galanya NAMUN yang terpenting adalah jiwa kita TENANG DAN SELAMAT DI DALAM TUHAN YESUS KRISTUS (ay. 2,3).
PENGALAMAN INILAH YANG DIALAMI OLEH RAJA DAUD SAAT ITU. Sebenarnya dari Mazmur 62:1-13, pemazmur ingin menyampaikan tentang rahasia besar bagaimana cara seseorang menikmati ketenangan, perlindungan dan keselamatan.
a)     Di ayat 1-8 pemazmur membuka rahasia hidup dalam ketenangan, penuh perlindungan dan keselamatan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Sehingga,
b)    Di ayat 9 pemazmur mengingatkan dan mendorong/memerintahkan kita bahwa setelah kita mengetahui kebenaran ini maka kita harus lebih sungguh-sungguh percaya dan beriman kepada Tuhan Yesus.
c)     Di ayat 10-11, pemazmur mengharamkan dan melarang kita untuk jangan menaruh percaya kepada cara-cara atau usaha-usaha di luar Tuhan Yesus dan firmanNya.
d)    Di ayat 12-13, pemazmur kembali mengingatkan kita bahwa Tuhan Yesus memegang kuasa dan kekuasaan tertinggi di dalam hidup kita. Dan Tuhan pasti membalas setiap orang menurut perbuatannya
Meskipun kita dalam badai atau pergumulan hidup yang begitu berat asalkan kita memiliki iman, pengharapan dan kasih di dalam Yesus maka kita telah memiliki segala-galanya. Pengharapan adalah modal utama dalam perjalanan iman kita kepada Tuhan Yesus. Penulis Ibrani berkata bahwa: Pengharapan itu bagaikan sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita (Ibrani 6:9-20).  Dari ke-4 bagian besar tersebut kita akan belajar tentang  3 pesan penting tentang pengalaman hidup Daud.
1)     Daud mendeklarasikan iman atau kepercayaannya kepada Allah (ay. 1-8). Daud sementara Menceritakan atau menyatakan dampak/hasil, manfaat  kedekatannya bersama Allah. Daud menceritakan tentang pengalaman hidup yang luar biasa bersama Allahnya. Daud berkata bahwa Hanya dekat Allah saja aku tenang. Kalimat “Hanya dekat Allah saja aku tenang dari pada-Nyalah keselamatanku pada ayat yang ke-2 senada dengan:        
a)     Ayat yang Ke-3 & Ke-7 dimana pemazmur berkata bahwa “Hanya Dialah gunung batu dan keselamatanku”
b)     hanya Dialah Kota Betengku, aku tidak akan goyah (ay. 3 & 7)
c)      Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang sebab dari padaNyalah Harapanku (ay. 6)
d)     Hanya Dialah kota bentengku, aku tidak akan goyah (ay. 7b)
e)     Pada Allah ada keselamatanku dan kemuliaanku, gunung batu kekuatanku, tempat perlindunganku ialah Allah (ay. 8).
Perenungannya: Hanya Pengalaman rohani, perjumpaan dengan Tuhan Yesus dan persekutuan dengan Tuhan Yesus yang mampu membuat kita mengalami ketenangan, perlindungan dan keselamatan.
Harta, kekayaan, pangkat, jabatan dan kedudukan kita tidak dapat membeli ketenangan (perasaan tenang), perlindungan APALAGI keselamatan. Pada bagian yang lain dan di pasal lain yaitu pada Mazmur 121:1-8, dijelaskan bahwa Tuhanlah penjaga yang tidak pernah terlelap dan tertidur.
“Hanya” “dekat” “Allah “saja”. Artinya memang Hanya di dalam Tuhan saja. Oleh sebab itu, Jangan kita mengandalkan manusia tetapi andalkanlah Tuhan Yesus. Sebab Dialah gunung batu, perlindungan dan sumber keselamatan kita (Yer. 17:5-7).
Petrus dan Yohanes dengan berani berbicara di hadapan pemimpin Yahudi serta tua-tua dan ahli-ahli taurat bahwa Hanya di dalam Yesus ada keselamatan (Kis. 4:12).
2)     Semangat Daud ketika ia mempercayakan masa depan hidupnya kepada Allah (ay. 9)
Setelah pemazmur mengungkapkan peran Allah atas dirinya akhirnya pemazmur mengajak kita orang-orang percaya yang telah mengalami dan merasakan keselamatan, pengharapan, kekuatan dan perlindungan dari Tuhan untuk terus/ tetap berharap, mempercayai serta mencurahkan isi hati kita kepada Allah setiap waktu (ay. 9).
Bukankah Tuhan Yesus telah Menorehkan sebuah sejarah di Injil Markus 4:35-41). Dimana Tuhan Yesus menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: Diam! Tenanglah! Lalu angin itu dan danau itu menjadi teduh sekali (Mrk. 4:39).

3)     Daud menyadari bahwa dirinya dan orang-orang percaya lainnya tidak akan bisa melakukan apa-apa  jika tidak bersandar kepada Allah (ay. 10-13).
Pada bagian ini Daud mengajak umat Tuhan untuk memperhatikan  sikap hidup yang berkenan di hadapan Tuhan. Sebab Allah menuntut perbuatan manusia sesuai dengan imannya (ay. 13). Mengapa? Sebab iman tanpa perbuatan pada hakekatnya mati (Yak. 2:17).

Allah yang berkuasa atas segenap hidup kita. Sehingga apapun kebutuhan dan keperluan kita serahkanlah kepada Tuhan maka Allah pasti bertindak atas kita. Jika kita menyadari kebenaran tentang Allah berkuasa atas hidup kita maka secara otomatis kita pasti menyerahkan seluruh totalitas hidup kita kepada otoritas Tuhan. Apa pun yang kita hadapi dan alami, meskipun itu kelihatan tidak adil atau bertolak belakang dengan logika kita namun Tetapkan kepercayaanmu bahwa Tuhan Yesuslah yang mengendalikan segalanya. Oleh sebab itu, tetapkanlah hatimu bagi Tuhan Yesus, Dialah satu-satunya sumber ketenangan. Amen  

PRINSIP-PRINSIP PELAYANAN YANG BENAR (STUDI RASUL PAULUS MENURUT FILIPI 1:1-30)


By: Pacel Zacharias

#part 2

BERBICARA MENGENAI PELAYANAN MAKA PELAYANAN SENDIRI BERASAL DARI KATA LAYAN ATAU MELAYANI YANG  ARTINYA  1 membantu menyiapkan (mengurus) apa-apa yang diperlukan seseorang; meladeni: 2 menerima (menyambut) ajakan (tantangan, serangan, dan sebagainya): 3 mengendalikan; melaksanakan penggunaannya (senjata, mesin, dan sebagainya) SEDANGKAN PELAYANAN ADALAH 1 perihal atau cara melayani: 2 usaha melayani kebutuhan orang lain dengan memperoleh imbalan (uang); jasa: 3kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau jasa;

Kata diakon berasal dari kata Yunani diakonos (διάκονος), yang kerap diterjemahkan sebagai pelayan atau lebih khusus lagipelayan meja (Bahasa Inggris: waiter). Di dalam budaya Yunani, diakonein ini dilihat sebagai pekerjaan budak dan pekerjaan orang rendah
DAN RASUL PAULUS  MEMBERI PERINTAH BAHWA “Layanilah seorang akan yang lain” (1 Petrus 4:10 ). Itu adalah amanat bagi setiap orang Kristen lahir baru. Tentu saja, adanya motif yang benar-benar sangatlah penting dalam melaksanakan pelayanan bagi Tuhan.
        NAH, SAUDARA-SAUDARA YANG DIBERKATI TUHAN, PERHATIKAN BAHWA PELAYANAN ITU TIDAK DAPAT DIPISAHKAN DARI PANGGILAN HIDUP SEORANG HAMBA TUHAN atau istilah rasul Paulus Hamba Kristus Yesus (Flp. 1:1 BANDINGKAN 1 KOR. 1:1). Rasul Paulus menyebut dirinya sebagai Hamba Kristus Yesus  YANG DIPANGGIL SEBAGAI RASUL DAN DIKUDUSKAN UNTUK MEMBERITAKAN INJIL ALLAH kepada Semua orang Kudus di dalam Kristus Yesus. TUJUAN PANGGILAN RASUL PAULUS DALAM MELAYANI TUHAN ADALAH  Untuk menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada namaNya (RM 1:1, 6). Hal yang senada diungkapkan oleh Yesus dalam amanat agung Matius 28:19-20. KIRANYA INI PUN MENJADI TUJUAN KITA BERSAMA SAAT INI. MENGAPA PENTING UNTUK DITEKANKAN? SEBAB ADA HAMBA TUHAN YANG MELAYANI TUHAN KARENA FAKTOR DENGKI DAN PERSELISIHAN (Flp. 1:15-16) SERTA INGIN MENCARI KEUNTUNGAN BUKAN KARENA PANGGILAN MENGABDIKAN DIRI (1PTR. 5:2-5).

Apa yang dilakukan rasul Paulus SEMASA pelayanannya? PAULUS TETAP BERDOA MESKIPUN IA MENYANDANG STATUS TAHANAN DI ROMA PADA WAKTU ITU. Penjara tidak menghalangi dia untuk berdoa. BAHKAN RASUL PAULUS BERKATA SIAPA YANG DAPAT MEMISAHKAN KITA DARI KASIH KRISTUS PENINDASAN ATAU PENGANIAYAAN, KELAPARAN ATAU KETELANJANGAN, ATAU BAHAYA ATAU PEDANG? (RM. 8:35). DALAM SEMUANYA ITU KAMI ADALAH ORANG-ORANG YANG MENANG OLEH SEBAG DIA YANG TELAH MENGASIHI KITA (RM. 8:37) Apa isi doa rasul Paulus? Filipi 1:9-11 agar kasih yang dimiliki jemaat berlimpah dalam pengetahuan benar dan dalam segala macam pengertian. Jemaat dapat memilih apa yang baik, supaya mereka suci, dan tak bercacat menjelang hari Kristus, penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan Allah.

Apa prinsip-prinsip rasul Paulus dalam pelayanannya?  
1)    Pemenjaraannya yang dialami menyebabkan kemajuan injil (ay. 12-13)
2)    Karena pemenjaraannya banyak orang mulai berani memberitakan Kristus dengan tidak takut (ay. 14). Artinya Secara tidak langsung rasul memiliki prinsip dan memproklamirkan bahwa meskipun saya dipenjara tidak masalah yang penting injil mengalami kemajuan secara pesat.
Teman-teman mahasiswa, apa yang menjadi penjaramu? Kampus menjadi penjaramukah, tugas kuliahmukah yang membuatmu pusing, capek, rasa penat, puasamukah, atau kamu tidak bisa menikmati kesenangan seperti sebagian teman2mu yang ada daerahmukah?  Kalau memang bagimu, kampus adalah penjaramu maka jadikanlah kampus ini menjadi tempat pendidikan untuk kemajuan injilmu. Kampus STA-Jember adalah penjaramu untuk belajar memahami Allah dan memberitakan Allah dan perbuatan-perbuatanNya ajaib kepada dunia. Kiranya dalam pemenjaraanmu di tempat ini suatu ketika kamu keluar kamu menjadi hamba-hamba Tuhan yang dengan berani memberitakan Kristus dengan tidak takut. Amen??????
3)    Meninggal di dalam pelayanan merupakan suatu keuntungan. Lho kok bisa?
Sebab Paulus tahu persis sepanjang hidupnya ia menjadikan hidup untuk melayani Tuhan.
4)    Nasihat buat kita sekarang ialah berpadananlah dengan injil yang kita sampaikan supaya kita teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati, berjuang iman yang timbul dari berita injil yang kita sampaikan (Flp. 1:27-30)

5)    Amen

Yes, I be Blessed 

PRINSIP-PRINSIP PELAYANAN YANG BENAR (studi rasul Paulus menurut KISAH PARA RASUL 20:17-38)


By: Pacel Zacharias
#part 1

WOW, SUNGGUH SUATU THEMA YANG SANGAT THEOLOGIS DAN MENGANDUNG NILAI-NILAI PASTORAL YANG SANGAT KENTAL. Melalui materi ini, kita didorong serta didesak untuk perlu membangun sebuah nilai baik berdasarkan prinsip-prinsip kebenaran serta pengalaman hidup yang diawali dari perjumpaan bersama Tuhan Yesus.
Apa itu Prinsip? Prinsip adalah suatu “PERNYATAN”  Fundamental/kebenaran umum maupun individual yang dijadikan oleh seseorang/kelompok sebagai pedoman untuk berpikir atau bertindak.
Ngomong-ngomong perihal Prinsip. MEMANG ayat-ayat ini secara eksplisit(tersurat) tidak mengemukakan tentang kata prinsip namun secara implisit terlampir prinsip-prinsip yang dijelaskan dan jalankan oleh rasul Paulus ketika menceritakan tentang pengalaman hidupnya  melayani, mengajar, mendidik, serta menyaksikan Yesus bagi orang-orang Efesus pada saat itu. Sebelum rasul Paulus berpisah dengan para penatua dan jemaat di Efesus, ia berpesan kepada mereka tentang prinsip-prinsip hidupnya dalam melayani Tuhan di Efesus. Darimana kita menemukan gagasan tersebut?

Dari Kalimat “KAMU TAHU,.....” BAGAIMANA AKU HIDUP DI ANTARA KAMU SEJAK HARI PERTAMA AKU TIBA DI ASIA INI (AYAT. 18). Dalam terjemahan New Heart English (You Yourselves know, from the first day that i set foot in Asia, how i was with you all the time).
Dari kalimat di atas, kita dapat menemukan sebuah pesan tentang suatu pernyataan fundamental/ kebenaran umum maupun individual yang dijadikan oleh rasul Paulus sebagai suatu pedoman untuk berpikir atau bertindak.  Dari kalimat pembuka ini, sebenarnya prinsip yang diteladankan oleh rasul Paulus adalah:
1)      Meskipun Dalam melayani Tuhan, ia banyak mencucurkan air mata (selama 3 tahun ia mencucurkan air mata di ayat 31) dan banyak mengalami pencobaan namun Rasul Paulus tetap berkata aku tetap RENDAH HATI (Ayat 19). Sebuah pelayanan akan menjadi berkenan di hadapan Tuhan jika yang mengerjakan pelayanan tersebut adalah seorang yang hidup dalam kerendahan hati. Banyak ayat di Alkitab yang menjelaskan tentang dampak orang yang hidup dalam kerendahan hati.
a)    Tuhan membimbing orang yang rendah hati dan mengajarkan jalanNya kepada mereka (Mazmur 25:9)
b)    Orang yang rendah hati mewarisi negeri dan kesejahteraannya berlimpah-limpah (Mazmur 37:11)
c)     Tuhan memahkotai orang yang rendah hati dengan Keselamatan (Mazmur 149:4)
d)    Kerendahan hati mendahului kehormatan (Amsal 22:4) dan lain-lain
Apa arti rendah hati?  Rendah hati adalah:
a)    Merasa puas dengan diri kita, percaya dengan diri kita tetapi tidak menunjukan semua yang kita miliki atau melihat semuanya sama
b)    Sifat tidak sombong
c)     Suatu sikap pribadi yang bersandar pada Allah dan menghormati orang lain. Dengan kata lain rendah hati berarti menaruh keyakinan pada Allah dan bukan pada diri sendiri.
KERENDAHAN HATI SEORANG HAMBA TUHAN YANG BERNAMA PAULUS DITUNJUKAN MELALUI:
    Rasul Paulus “TIDAK PERNAH MELALAIKAN APA YANG BERGUNA BAGI JEMAAT TUHAN (Ay. 20). Yang dimaksud dengan rasul Paulus tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi jemaat Tuhan yaitu: PEMBERITAAN FIRMAN TUHAN, MENGAJARKAN FIRMAN TUHAN, BERSAKSI DAN MENYAKSIKAN YESUS BAIK DI TEMPAT UMUM DAN DI RUMAH-RUMAH (Ay. 21).
Apa TUJUAN rasul Paulus MEMBERITAKAN, MENGAJARKAN, serta MENYAKSIKAN YESUS?
Tujuannya adalah JEMAAT BERTOBAT DAN PERCAYA TUHAN YESUS (Ay. 21).
2)      Hidup SEBAGAI TAWANAN ROH KUDUS (Ay. 22)
a)    Apa yang dimaksud dengan Hidup sebagai tawanan Roh?
Orang yang hidup dalam tawanan Roh adalah orang yang hidup taat pada perintaah Roh Allah, Hidup atas perintah Roh Kudus, Terikat di dalam Roh dan Wajib mentaati Roh Allah.
b)    Bagaimana kehidupan orang yang hidup sebagai tawanan Roh?
1)    Tidak menghiraukan Nyawanya atau tidak peduli dengan hidupnya
Apa yang dimaksud dengan tidak menghiraukan Nyawanya sedikit pun dari Rasul Paulus? Dalam FAYH: TETAPI APALAH ARTINYA HIDUP SAYA INI, JIKA SAYA TIDAK MELAKSANAKAN PEKERJAAN YANG DITUGASKAN KEPADA SAYA OLEH TUHAN YESUS, YAITU MENGABARKAN BERITA KESUKAAN MENGENAI KASIH DAN KEBAIKAN ALLAH YANG MAHA BESAR.
2)    Tuntas menyelesaikan pelayanan pekerjaan Tuhan (Ay. 24).
Apa yang dituntaskan oleh paulus dalam pelayanannya?
a)    Melayani Firman Tuhan dengan Tuntas
b)    Memimpin pujian dengan tuntas
c)     Menyapu, membersihkan, mengepel, menyiram dengan Tuntas
d)    Kasih persembahan dengan tuntas
e)    Dalam bidang pelayanan apa pun, semua bentuk pelayanan harus dikerjakan dengan tuntas. Jangan hanya makan yang tuntas.
Mengapa kita dituntut untuk tuntas dalam bekerja dan melayani Tuhan Yesus?
Sebab Yesus dengan Tuntas menyelesaikan karya keselamatanNya demi kita...saat Dia berkata: Tetelestai, artinya semuanya TUNTAS TAS TAS TAS dan TAS. Semua yang dikerjakan Tuhan Yesus adalah sempurna.
Apa bukti KETUNTASAN rasul Paulus sebagai seorang pelayan atau HAMBA TUHAN? PERHATIKAN AYAT 26-27.
 Palulus HIDUP BERSIH DAN TIDAK BERSALAH TERHADAP SIAPAPUN serta TIDAK LALAI DALAM MEMBERITAKAN “SELURUH” MAKSUD ALLAH KEPADA JEMAAT DI EFESUS

3)      JANGAN BERPIKIR CAPEKNYA/LELAHNYA DALAM MELAYANI TUHAN MESKIPUN  KITA LELAH SEBAB ADA UPAH YANG MENANTIMU(Ay. 31-32). Jangan berhenti mengajar, memberitakan firman Tuhan dan menyaksikan cinta kasih Tuhan kepada orang-orang yang belum kenal Tuhan Yesus (ay. 31-33)
4)      SEBELUM MELAYANI TUHAN PERLENGKAPILAH DIRIMU BAIK DALAM KEBUTUHAN JASMANI DAN ROHANI (ay. 33-35)

5)      BANGUNLAH AJARANMU DALAM KEBENARAN FIRMAN ALLAH (ay. 32 BANDINGKAN 1 TIM. 4:11-16). AMEN