BAB
I
PENDAHULUAN
Manusia
adalah makhluk ciptaan Allah (Kej. 1:27) yang paling mulia dan berharga (Yes.
43:4). Manusia diciptakan Allah dengan tujuan untuk memuliakan Allah dan
memelihara serta melestarikan ciptaan Allah lainnya. Allah menjadikan manusia
dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya. Hal ini
menunjukkan bahwa manusia bukan ada dengan sendirinya melainkan bahwa ada yang
menciptakannya, yaitu Tuhan Allah sendiri. Dialah yang menciptakan manusia yang
semula belum ada sehingga menjadi ada. Jadi manusia ada karena kehendak Allah. Manusia
bukanlah keturunan Tuhan Allah ,
ia juga bukan mengalir keluar
daripada Allah tetapi ia diciptakan oleh Allah. Manusia diciptakan dengan
begitu rupa, penuh kebijaksanaan dan memiliki kehendak bebas.
Manusia
yang pada awalnya sempurna jatuh ke dalam dosa akibat kesalahan mereka sendiri
(Kej. 3), hal ini membuat manusia berdosa dan terpisah dari Allah. Manusia
tidak dapat lagi bersekutu dengan Allah melalui usaha mereka, sehingga Allah
mengaruniakan Yesus ke dalam dunia untuk membebaskan manusia yang berdosa
supaya hubungan manusia dengan Allah dapat diperbaiki kembali. Karya
pengorbanan Yesus membuktikan bahwa manusia sangat berharga di mata Allah.
Manusia tidak dapat hidup terpisah dari Allah, mereka sangat bergantung kepada
Allah, sehingga manusia harus bersyukur atas kedatangan Yesus ke dalam dunia
untuk memperdamaikan merek dengan Allah.
BAB
II
AJARAN
TENTANG MANUSIA
A. Kitab-kitab
Injil Sinoptik
1.
Keunggulan manusia atas binatang
Pada
Yesus berkata, “Kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit” (Mat. 10:31)
menunjukkan perbandingan yang nyata antara manusia dan binatang. Yesus juga
mengecam mereka yang mempersolakan tentang penyembuhan pada hari sabat, pada
hal mereka sendiri akan menyelamatkan hewan mereka pada hari sabat apabila
hewan itu jatuh ke dalam lubang (Mat. 12:10-11).
2.
Nilai manusia yang sangat besar di
hadapan Allah
Nilai-nilai
manusi dapat dilihat dalam pernyataan-pernyataan seperti Matius 16:26; Markus
8:37; Lukas 9:25 yang memperoleh seluruh dunia ini tetapi kehilangan nyawa. Hal
ini berarti bahwa nilai manusia lebih tinggi daripada prestasi, milik, dan
kuasanya, namun nilai-nilai rohani lebih penting dari nilai jasmani (Mrk.
9:43-47).
3.
Pandangan Yesus mengenai “daging”
Kenajisan
seseorang bukan bersal dari dalam
dirinya sendiri dan bukan karena pengaruh dari luar (Mrk. 7:14). Kenajisan itu
berasal dari pikiran manusia, bukan dari dagingnya (Mat. 26:41; Mrk. 14:38).
4.
Pandangan Yesus mengenai manusia dalam
masyarakat
Melalui
teladan dan pengajaran-Nya, Yesus dengan jelas menyatakan bahwa manusia tidak
pernah dimaksudkan untuk hidup secara individual tanpa memperdulikan orang lain
di sekitanya. Manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain.
Yesus sendiri menunjukkan teladan-Nya sebagi manusia berjiwa sosial dengan
menaruh rasa prihatin terhadap orang-orang terendah dalam masyarakat,
orang-orang miskin dan melarat, orang-orang tuli, orang-orang buta dan lumpuh
(Mat. 11:4-6). Ia bergaul dengan orang-orang tercela seperti para pemungut
cukai dan orang-orang berdosa (Mat. 11:19). Khotbah di Bukit berisi banyak
perintah yang tidak akan berarti sama sekali jika manusia itu hanya bertanggung
jawab atas dirinya sendiri. Ia harus bermurah hati terhadap orang lain (Mat.
5:7); bertindak sebagai pembawa damai (Mat. 5:9); membawa terang dan bercahaya
bagi orang lain (Mat. 5:16); dan lain sebagainya.
Tanpa
dinyatakan secara eksplisit, tersirat bahwa seseorang dalam bersikap dan
bertindak harus memperhitungkan tanggung jawabnya dalam masyarakat. Khotbah di
Bukit harus dianggap sebagai bukti yang tidak dapat disangkal bahwa tujuan
manusia tidak hanya bertanggung jawab kepada Allah dalam kehidupan pribadi, melainkan juga
bertanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat.
5.
Tanggung jawab manusia secara pribadi
Manusia
sebagai makhluk ciptaan Allah diharapkan untuk mentaati perintah-perintah
Allah. Manusia dituntut untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah dan dapat
mempertanggungjawabkan dirinya secara individu di hadapan Allah. Apabila
manusia hanya hidup untuk menyenangkan dirinya sendiri tidak akan pernah
melakukan tuntutan ini. Ketaatan yang dituntut bukan merupakan belenggu yag
mengikat jiwa, tetapi sebagai wujud penyerahan sepenuh hati manusia kepada kehendak
Allah yang sempurna. Lukas mencatat perkataan Yesus, “Apabila kamu telah
melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata bahwa
kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna, kami hanya melakukan apa yang harus
kami lakukan (Luk. 17:10).
Dalam
diri manusia terdapat natur ketaatan
kepada Allah. Manusia diajarkan untuk tidak membanggakan keberhasilannya,
karena segala sesuatu adalah dari Allah. Apa yang dilakukan oleh manusia akan
dipertanggungjawabkan di hadapan Allah, baik kehidupan kudus ataupun berdosa. Manusia
bertangung jawab atas perbuatannya sendiri terhadap Allah.
6.
Hubungan laki-laki dengan perempuan
Orang-orang
Yahudi menganggap bahwa perempuan adalah kaum yang lebih rendah, sehingga tidak
dihormati. Perbedaan antara laki-laki dan peremuan yang sedemikian besar
sehingga perempuan tidak dapat bergabung dengan laki-laki secara setaraf dalam
pendidikan agama maupun ibadah. Ajaran Yesus memberikan pengertian menyeluruh
tentang kedudukan yang benar mengenai perbedaan seks dalam ajaran PB mengenai
manusia. Kisah kelahiran Yesus yang diceritakan oleh Matius dan Lukas terpusat
pada peristiwa kelahiran dari seorang anak dara, hal ini menempatkan seorang
perempuan yang bernama Maria pada posisi terhormat (Luk. 1:28). Ia menjadi alat
yang dipakai Allah untuk menjelmakan diri-Nya dalam diri manusia. Semua catatan
kitab-kitab injil Sinoptik mengenai masa kesengsaraan dan kebangkitan Yesus menekankan pentingnya
peranan perempuan.
Mungkin
orang melihat bahwa Yesus memilih hanya laki-laki saja sebagai murid-murid-nya,
padahal pendukung yang mengikuti Yesus mencakup perempuan juga. Lukas mencatat
bahwa pelayanan Yesus dan murid-murid-bersama beberapa perempuan yang melayani
rombongan itu dengan kekayaan mereka (Luk. 8:1-3). Yesus juga mengutip ayat
dari PL tentang dasar pernikahan yaitu “laki-laki dan perempuan menjadi satu
daging” (Mat. 19:4; Mrk. 10:6). Hal ini membuat ikatan pernikahan mempunyai
dasar yang teguh dan juga berarti bahwa Ia mengakui kesamaan kedudukan perempuan
dan laki-laki.
Ketika
Yesus dibawa ke Golgota, di antara sekian banyak orang yang mengikuti-Nya
terdapat beberapa perempuan yang menangisi dan meratapi-Nya (Luk. 23:27).
Mereka juga berada di kubur sewaktu kabar pertama tentang kebangkitan Yesus
diberitakan (Luk. 24:1). Berdasarkan semua ulasan di atas, Yesus membungkam
pandangan Yahudi bahwa perempuan lebih rendah dari laki-laki. Ia mengajarkan
bahwa perempuan dan laki-laki sama derajatnya di hadapan Allah.
7.
Pendekatan Yesus terhadap anak-anak
Dibandingkan
dengan orang-orang sezaman-Nya, Yesus memperlihatkan pendekatan yang bersifat
manusiawi dan lemah lembut terhadap anak-anak. Salah satu dari skandal-skandal
terbesar pada zaman kuno adalah dengan kejam membuang anak-anak yang tidak
diinginkan ke dalam tempat sampah. Yesus menentang hal itu dengan menyambut
anak-anak dengan mengecam murid-murid-Nya yang menghalang-halangi anak-anak
datang kepada-Nya (Mat. 19:13). Ia juga menegaskan bahwa orang-orang seperti
itulah yang empunya kerajaan Sorga. Maksud dari perkataan-Nya ini dijelaskan
dalam perikop yang membicarakan tentang kerendahan hati dan untuk hal itu Yesus
menggunakan contoh kecil (Mat. 18:1-5).
Ia menegaskan bahwa barangsiapa menyesatkan seorang anak kecil akan diberi
hukuman yang berat (Mat. 18:6). Perlindungan secara khusus dari Allah diberikan
kepada anak-anak (Mat. 18:10, 14). Setelah Yesus memasuki kota Yerusalem, anak-anaklah yang menyerukan
hosanna dalam Bait Allah (Mat. 21:15). Dalam ajaran-Nya ini, Yesus
memperlihatkan betapa pentingnya seorang anak dan faktor ini harus
diperlihatkan pada saat kita mempelajari ajaran-Nya tentang manusia.
B. Injil
Yohanes
Ajaran
tentang manusia dalam injil Yohanes menerangkan bahwa manusia adalah makhluk
yang diciptakan Allah. Allah adalah terang dan sumber kehidupan manusia (Yoh.
1:4) dan hanya ada satu terang yang sesungguhnya (Yoh. 1:9). Injil Yohanes
memberikan informasi tentang manusia yang utuh, dengan kasih karunia dan
kebenaran (Yoh. 1:17). Dibandingkan dengan ajaran-ajaran kitab injil Sinoptik,
Yohanes memberikan banyak catatan khusus mengenai Yesus secara sejati; hal ini
berhubungan langsung dengan ajaran Yohanes tentang manusia. Sifat manusiawi
dalam diri Yesus terbukti melalui: Ia merasa letih (Yoh. 4:6); haus (Yoh. 4:7);
terharu dan menangis (Yoh. 11:33-35). Sebagai manusia sejati Yesus sangat
bergantung kepada Bapa (Yoh. 6:38), kemanusiaan yang sejati itu harus mencakup
unsur kebergantungan manusia.
Tidak ada gambaran yang lebih mantap mengenai
pribadi seorang manusia daripada gambaran yang diberikan oleh Yohanes mengenai
Yesus sebagai manusia yang nyata, yang menghadapi situasi yang suram dengan
sikap berwibawa yang begitu menakjubkan, karena Ia hidup bergantung sepenuhnya
kepada Allah. Manusia hanya dapat disebut manusia yang sesungguhnya apabila ia
hidup sepenuhnya dalam persekutuan dengan Allah, sama seperti yang dilakukan
oleh Yesus. Segi lain dari pengertian manusia yang sejati yang tampak dalam
ajaran Yesus menurut Yohanes ialah bahwa hal-hal rohani lebih penting daripada
hal-hal yang bersifat jasmani. Seseorang manusia yang sejati juga harus
mendahulukan kepentingan orang lain.
Catatan
Yohanes mengenai kodrat manusia sangat sedikit. Berbagai macam kata digunakan
untuk menyebut manusia dan pemakaiannya berbeda-beda, yaitu:
1.
Anthropos
Kata
anthropos sering dipakai untuk menyebut manusia secara umum (Yoh. 1:4,
9; 2:25; 7:22-23; 8:17; 11:50; 16:21; 17:6; 18:17; 19:5). Kata anthropos
menyatakan perbedaan khusus antara manusia dan Allah (Yoh. 3:27; 5:34; 10:33).
Menurut Yohanes 3:19, manusia lebih menyukai kegelapan dari pada Allah, dengan kata lain anthropos berlawanan dengan
Allah.
2.
Psukhe atau nyawa (Yoh. 12:25; 13:37;
15:13)
Dalam
Yohanes 10:24 kata ini digunakan dalam arti hati nurani atau jiwa manusia.
3.
Sarx
Kata
sarx artinya bertentangan dengan Allah (Yoh. 8:15). Oleh karena itu, sarx
dalam tulisan-tulisan Yohanes kadang-kadang berarti manusia yang terpisah
dari Roh Allah. Namun istilah tersebut juga digunakan untuk menggambarkan
kehidupan Yesus sebagai manusia (Yoh. 1:14; 6:51-56).
4.
Soma
Soma
atau
tubuh digunakan hanya untuk tubuh Yesus yang disalibkan (Yoh. 2:21; 19:38;
20:12).
Dalam tulisan-tulisan Yohanes jelas terlihat bahwa
manusia mempunyai nilai yang tinggi dalam pandangan Allah, meskipun keadaannya
sekarang sangat bertentangan dengan Allah. Yesus menjelma menjadi manusia
menjadi bukti bahwa manusia berharga di mata Allah. Dalam keseluruhan injil
Yohanes diperlihatkan pertentangan antara bagaimana keadaan manusia yang
diharapkan dan bagaimana keadaan manusia dalam kenyataan. Pesan Yesus dalam
injil Yohanes ialah hanya oleh iman kepada-Nya kesempatan terbuka bagi manusia
untuk memperoleh keadaan diri yang seutuhnya.
C. Kisah
Para Rasul
Dalam
Kisah Para Rasul terdapat beberapa pokok khusus mengenai ajaran manusia yang
tidak terdapat dalam kitab-kitab injil Sinoptik. Dalam kitab-kitab ini yang
menjadi pusat perhatian bukan ditunjukkan kepada Yesus sebagai manusia sejati
tetapi pada Dia yang disalibkan. Manusia dipandang sebagai makhluk yang harus
taat kepada Allah (Kis. 5:29, 32), hal ini ditunjukkan oleh Petrus dan Yohanes
ketika diperhadapkan di depan Mahkamah Agama; dengan tegas mereka memutuskan
untuk taat kepada Allah dari pada kepada Mahkamah Agama (Kis. 4:19). Ketidaktaatan
orang-orang Israel
merupakan salah satu tema utama dalam pembelaan Stefanus (Kis. 7:39) dimana
mereka senantiasa menentang Roh Kudus sama seperti nenek moyangnya pada zaman
dauhulu (Kis.7:51). Kegagalan manusia pada masa lampau maupun masa kini untuk
mencapai ketaatan yang sempurna itu justru lebih menonjolkan pola nyata dan
manusia diciptakan untuk hidup menurut pola itu.
Segi
yang paling istimewa dalam Kisah Para Rasul ialah kesadaran bahwa semua orang,
baik Yahudi maupun bukan Yahudi, sama kedudukannya di hadapan Allah. Hal ini
dapat kita lihat dari kehidupan Kornelius dan keluarganya yang bukan Yahudi
masuk ke dalam lingkungan jemaat Kristen dengan kedudukan yang sama. Hal ini
menandakan suatu perkembangan yang sangat penting dalam ajaran Kristen
mula-mula mengenai manusia, dimana selanjutnya konsili Yerusalem menetapkan
suatu keputusan bahwa tidak ada keharusan bagi orang-orang bukan Yahudi untuk
diselamatkan. Rintangan-rintangan ras dihapuskan dan manusia dipandang sebagai
manusia dan bukan hanya sebagai anggota suatu kelompok etnis.
Segi
lain yang menonjol dalam Kisah Para Rasul ialah cara mengakui manusia dalam
segi manusianya. Cara hidup jemaat mula-mula merupakan suatu kesaksian tentang
adanya rasa sosial yang kuat di antara mereka (Kis. 4:32). Mereka hidup bukan
hanya untuk kepentingan diri-sendiri tetapi terdapat rasa solidaritas yang tinggi
yang mereka lakukan secara sukarela. Hal ini juga memunculkan tindakan-tindakan
dalam bentuk pertolongan di lingkungan jemaat Kristen, seperti member bantuan,
mengirimkan sumbangan kepada jemaat-jemaat yang membutuhkan (Kis. 6:1; 11:29). Sebelum
Kornelius betobat dalam iman Kristen, ia sudah terkenal karena kemurahn hatinya
(Kis. 10:2) dan Paulus juga member pesan pada para penatua di Efesus agar
membantu orang-orang yang lemah (Kis. 20:35).
Di
dalam kitab ini juga memperlihatkan kedudukan manusia yang sama (perempuan
maupun laki-laki). Hal ini dapat kita lihat ketika peristiwa loteng di
Yerusalem di mana perempuan juga turut hadir dan pada hari Pentakosta mereka
juga menerima pencurahan Roh Kudus tanpa perbedaan apapun (Kis. 1:14). Petrus
juga mengutip nubuatan nabi Yoel bahwa “anak-anak laki-laki dan anak-anak
perempuan” akan bernubuat (Kis. 2:17). Semua manusia baik laki-laki maupun
perempuan memiliki kedudukan yang sama di hadapan Tuhan. Hal ini disambut baik
oleh jemaat mula-mula dan kita dapat melihat ada beberapa perempuan yang cukup
menonjol dalam pelayanan Paulus (Kis. 18:2, 26). Perempuan dan laki-laki juga
memiliki tanggung jawab yang sama seperti yang dialami oleh Safira dengan
suaminya Ananias ketika mereka mendustai Roh Kudus (Kis. 5:1-11). Beberapa
orang menganggap bahwa Kisah Para Rasul terdapat sebuah perikop yang menyajikan
suatu pandangan tentang manusia yang berbeda dengan pandangan PB. Dalam khotbah
Paulus di Areopagus (Kis. 17) terdapat suatu pernyataan yang dianggap pandangan
Helenistik mengenai manusia. Orang-orang didorong untuk mencari Allah atas
dasar pemikiran bahwa Dia berada tidak jauh ari masing-masing pribadi kita.
Orang-orang Stoa mengajukan gagasan tentang adanya hubungan keluarga antara
manusia dan Allah. Jelas bahwa gagasan-gagasan tersebut terasa asing bagi PB
karena berasal dari pemikiran Yunani.
BAB
III
KESIMPULAN
Manusia
yang adalah ciptaan Allah jatuh ke dalam dosa dan terpisah dari Allah. Allah
menunjukkan kasih-Nya kepada manusia dengan mengorbankan diri-Nya untuk
menyelamatkan manusia ciptaan-Nya. Ternyata manusia sangat berharga di mata
Allah sehingga Allah rela mati untuk manusia. Sebagai ciptaan baru (orang-orang
yang telah ditebus), manusia harus bergantung sepenuhnya kepada Allah karena
Allah adalah sumber kehidupan manusia (Yoh. 14:6). Allah sanggup mencukupi
kebutuhan manusia, baik kebutuhan roh, jiwa, dan tubuh.
Perlu
disadari bahwa di hadapan Allah, manusia itu sama dan sederajat. Allah tidak
memandang bulu, apakah Yahudi, non-Yahudi; pria atau wanita; anak-anak atau
orang dewasa; kaya atau miskin; budak atau orang merdeka semuanya sama dan
berharga di mata Allah. Untuk itu
sebagai orang-orang tebusan Allah, tiadak ada alasan untuk menyombongkan diri
dengan apa yang dimiliki, karena semua itu berasal dari Allah. Tugas
orang-orang tebusan Allah dalah memuliakan Allah dan mengasihi sesama seperti
diri sendiri (Mat. 22:37-39).
Sumber-Sumber:
Guthrie, Donald. Teologi
PB 1. Jakarta :
BPK Gunung Mulia, 1996. Hal. 148-166.
Hadiwijono, Harun. Iman
Kristen. Jakarta :
BPK Gunung Mulia, 2009. Hal. 168, 173.
Subandrijo, Bambang. Menyingkap
Pesan-pesan PB 1. Bandung :
BMI, 2010. Hal. 77-80.
Daftar Ayat-Ayat:
1. Kejadian
1:27: Maka Allah menciptakan manusia menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah
diciptakannya dia; laki-laki dan perempuan diciptakannya mereka.
2. Yesaya
43:4: Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi
engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai
ganti nyawamu.
3. Mat.
5:7: Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh
kemurahan.
4. Mat.
5:9: Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut
anak-anak Allah.
5. Mat.
5:16: Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka
melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.
6. Matius
10:31: Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari banyak
burung pipit.
7. Mat.
11:4-6, 19: Yesus menjawab mereka: “Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa
yang kamu dengan dan kamu lihat: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan,
orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan
kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Dan berbahagialah orang yang tidak
kecewa dan menolak Aku. Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan
mereka berkata: “Lihatlah , Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat
pemungut cukai dan orang berosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh
kuasa-Nya.”
8. Matius
12:10-11: Di situ seorang yang mati sebelah tangannya. Mereka bertanya
kepadanya: “Bolehkah menyembuhkan orang pada hari Sabat?” Maksud mereka ialah
supaya dapat mempersalahkan Dia. Tetapi Yesus bekata kepada mereka: “Jika
seorng ari antara kamu mempunyai seekor domba dan domba itu terjatuh ke dalam
lobang pada hari Sabat, tidakkah ia akan menangkapnya dan mengeluarkannya?
9. Matius
16:26: Apakah gunanya seorang memperoleh seluruh sunia tetapi kehilangan
nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? (Lukas
9:25).
10. Mat.
18:1-6, 10, 14: Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan
bertanya: “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?” Maka Yesus mengambil
seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka lalu berkata:
“Aku berkata kepadmu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi sama
seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerjaan Sorga. Sedangkan
barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang
terbesar dalam Kerajaan Sorga. Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti
ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.” Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu
dari anak-anak kecil iniyang oercaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah
batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut
(Mrk. 9:43-47).
11. Mat.
19:4, 13: Jawab Yesus: “Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia
sejak semula menjdikan mereka laki-laki dan perempuan? Ay. 13: Lalu orang
membawa anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkantangan-Nya atas mereka dan
mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.
12. Mat.
21:15: Tetapi ketika imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat melihat
mujizat-mujizat yang dibuat-Nya itu dan anak-anak yang berseru dalam Bait
Allah: “Hosana bagi Anak Daud!” hati mereka sangat jengkel
13. Mat.
22:37-39: Jawab Yesus kepadanya: “kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap
hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Inilah hukum
yang terutama dan yang pertama. Dan hukun yang kedua, yang sama dengan itu,
ialah: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”
14. Matius
26:41: Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam
pencobaaan, roh memang penurut, tetapi daging lemah (Mrk. 14:38).
15. Markus
7:14: Lalu Yesus memanggil lagi orang banyak dan berkata kepada mereka; “Kamu semua,
dengarlah kepada-Ku dan camkanlah.”
16. Markus 8:37: Karena apa yang dapat
diberikannya sebagai ganti nyawanya?
17. Mrk.
10:6: Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan.
18. Luk.
1:28: Ketika malaikat itu masuk ke rumah maria, ia berkata: “Salam, hai engkau
yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.”
19. Luk.
8:2-3: dan juga beberpa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh
jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena ,
yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat, Yohana istri Khuza bendahara
Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan itu nelayani
rombongan dengan kekayaan mereka.
20. Luk.
17:10: Demikianlah juga kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang
ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: “Kami adalah hamba-hamba yang
tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan.”
21. Luk.
23:27: Sejumlah besar orang mengikuti Dia; di antaranya banyak perempuan yang
menangisi dan meratapi Dia.
22. Luk.
24:1: tetapi pagi-pagi benr pada ari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur
membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka.
23. Yoh.
1:4, 9, 14, 17: Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang
manusia-manusia. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang
datang ke dalam dunia. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara
kita, dan kita telah melihat kemuliaan yang diberikan-Nya sebagai Anak Tunggal
Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Sebab hukum Taurat diberikan oleh
Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datangnya dari Yesus Kristus.
24. Yoh.
2:21: Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah adalah tubuh-Nya sendiri.
25. Yoh.
3:27: Jawab Yohanes: “Tidak seorang pun yang dapat mengambil sesuatubagi
dirinya, kalu tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga.
26. Yoh.
4:6-7:Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus dangat letih oleh perjalanan, karena
itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas. Maka
datanglah seorang perempuan Samaria
hendak menimbah air. Kata Yesus kepadanya: “Berilah Aku minum.”
27. Yoh.
6:38: Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku,
tetapi untuk nmelakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku
28. Yoh.
8:15: Kamu menghakimi menurut ukuran manusia, Aku tidak menghakimi seorang pun
29. Yohanes
10:24: Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: “Berapa
lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau
Mesias, katakanlah it uterus terang kepada kami.”
30. Yoh.
11:33-35: Ketika Yesus melihat Maria menangis dan orang-orang Yahudi yang
datang bersama-sama dengan Dia, maka masygillah hati-Nya. Ia sangat terharu dan
berkata: “Dinamanakah dia kamu baringkan?” Jawab mereka: “Tuhan, marilah dan
lihatlah!” maka menangislah Yesus.
31. Yoh.
12:25: Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi
barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untk
hidup yang kekal.
32. Yoh.
14:6: Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada
seorang pun yang datag kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
33. Kis.
1:14: Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan
beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
34. Kis.
2:17: Akan terjadi pda hari-hari terakhir demikianlah firman Allah bahwa Aku
akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu lelaki dan
perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat
penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.
35. Kis.
4:19, 32: Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab merek: “Silahkan kamu putuskan
sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada
Allah. Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa,
dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa
sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah
kepunyaan mereka bersama.
36. Kis.
5:29: “Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: “Kita harus lebih
taat kepada Allah dari pada taat kepada manusia.”
37. Kis.
6:1: Pada masa itu, ketika jumlah murid bertambah, timbullah sungut-sungut di
antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani,
karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan
sehari-hari.
38. Kis.
7:39, 51: Tetapi nenek moyang kita tidak mau taat kepadanya, malahan mereka
menolaknya. Dalam hati mereka ingin kembali ke Mesir. Hai orang-orang keras
kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh
Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu.
39. Kis.
10:2: Ia saleh, ia dan seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak
sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah.
40. Kis.
18:2: Di Korintus ia bertemu dengan seorang Yahudi bernama Akwila, yang berasal
dari Pontus .
Ia baru datang dari Itali dengan Priskila, isterinya, karena kaisar Klauudius
telah memerintakan, supaya semua orang Yahidu meninggalkan Roma. Paulus singgah
ke rumah mereka.
41. Kis.
20:35: Dalam segala sesuatu telah kuberikn contoh kepadamu, bahwa dengan
bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat
perkataaan TuahnYesus, sebab Ia sendri telah mengatakan: Adalah lebih
berbahagia member dari pada menerima.
Daftar Pertanyaan:
1.
Mengapa dalam masyarakat Yahudi,
laki-laki lebih tinggi derajatnya dari wanita?
Jawab:
karena memang sejak zaman nenenk moyang Israel , laki-laki dianggap lebih
penting dari perempuan. Pada waktu orang Israel keluar dari tanah Mesir yang
dihitung adalah laki-laki; di Sinagoge juga yang belajar hukum taurat adalah
laki-laki dan bukan wanita. Mereka mengikuti keturunan melalui garis ayah
(patrilinear), sehingga laki-laki selalu unggul dalam segala hal.
2.
Apa maksud orang percaya tidak dikuasai
oleh dosa tetapi dunia sudah tercemar oleh dosa?
Jawab:
kita tahu bahwa ketika Yesus datang ke dalam dunia (Yoh. 3:16), Ia telah
menebus semua orang percaya dari dosa-dosa mereka. namun dosa tetap ada dalam
dunia, sehingga kita masih 100% memiliki kesempatan untuk tidak melalukan dosa
dan 100 % juga untuk jatuh dalam dosa.
3.
Zaman sekarang banyak orang yang merasa berharga
ketika mereka memiliki barang-barang mewah dan berharga. Bagaimana tanggapan
kita tentang hal ini?
Jawab:
orang-orang merasa berharga dengan keadaan demikian tergantung dari konsep diri
mereka. jika konsep diri seseorang baik, apapun keadaannya, baik berkekurangan
atau berkelimpahan, ia akan tetap merasa berharga karena ia telah ditebus oleh
Yesus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar