Senin, 24 Oktober 2016

MEMBANGUN KELUARGA YANG HARMONIS (MAZMUR 128:1-6 & EFESUS 5-6:1-4)


Ibadah Rayon Hosana
Keluarga Sdr. Aji n Ayun
Senin, 24 Oktober 2016
Oleh Pacel Zacharias

Membangun keluarga yang harmonis merupakan harapan, impian atau dambaan semua orang. Tidak ada satu orang pun di kolong langit ini yang menginginkan keluarganya tidak harmonis. Tidak ada orang yang memiliki rencana hari ini menikah besok cari perkara/ masalah dalam rumah tangga kemudian cerai. Mungkin hal tersebut kita temukan dalam berbagai keluarga namun di dalam keluarga Kristen hal tersebut adalah melanggar perintah dan ketetapan Allah.  Keluarga Kristen adalah tetap berpegang teguh pada janji nikah yang telah diikrarkan di hadapan Tuhan dan jemaat. Meski demikian kehendak Tuhan atas keluarga Kristen, namun perihal membangun keluarga yang harmonis harus merupakan pekerjaan yang susah-susah gampang. Mengapa demikian?
Di dalam kitab Kejadian Musa mengemukakan beberapa fakta tentang kegagalan manusia dalam membangun keluarga yang harmonis. Sebagai contoh:
1)    Kegagalan Adam dan Hawa dalam membangun hubungan yang harmonis dengan Allah (Kejadian 3)
2)    Kegagalan Adam dan Hawa dalam mendidik anak mereka Kain hingga akhirnya terjadi pembunuhan pertama dalam Alkitab (Kejadian 4:1-16).
Yang saya maksudkan di sini ialah bahwa karena Adam dan Hawa gagal membangun hubungan yang harmonis dengan Allah maka sebuah hubungan yang harmonis yang telah dibangun Allah dengan manusia pada mulanya menjadi rusak karena ulah manusia itu sendiri. Manusia tidak mampu menjaga keharmonisannya dengan Allah yang adalah pencipta. “Imago Dei” yang ada dalam diri manusia menjadi rusak karena ulah (DOSA) dan perbuatan manusia yang tidak berkenan di hadapan Allah. Pastinya Allah kecewa atau marah kepada manusia ( Kej. 3:14-24). Namun Allah yang kaya dengan rahmat, kembali merangkul manusia itu kembali. Meski demikian, manusia kehilangan ilmu tentang bgaimana caranya membangun sebuah keluarga yang harmonis.

Akhirnya manusia memiliki tugas baru dalam perjalanan hidupnya tentang “Bagaimana caranya “Membangun sebuah keluarga yang harmonis?”. Sesungguhnya di Taman Eden, manusia mendapat pendidikan yang begitu luar biasa tentang bagaimana caranya menerapkan kehidupan yang harmonis. Manusia kehilangan kasih dari Allah. Sekarang Manusia sendirilah yang perlu mencari dan mendapatkan pendidikan yang berharga tersebut yang telah mereka dapatkan di Taman Eden. Karena demikian maka kesimpulan sementara dari khotbah ini adalah JIKA MANUSIA INGIN MEMBANGUN KELUARGA YANG HARMONIS MAKA MANUSIA TERLEBIH DAHULU PERLU MEMBANGUN HUBUNGAN YANG HARMONIS DENGAN ALLAH YANG ADALAH PERANCANG SEBUAH KEHARMONISAN DALAM KELUARGA. *Apakah saudara telah memiliki hubungan yang harmonis dengan Allah? Artinya jika Bapak ibu atau Saudara/I telah memiliki hubungan harmonis dengan Allah maka niscaya hubunganmu dengan semua anggota keluargamu pasti harmonis.
Di awal khotbah ini saya telah mengatakan bahwa memang membangun keluarga yang harmonis adalah impian semua orang namun hal ini tidak cukup hanya diimpikan namun perlu diusahakan secara terus menerus sebagai sebuah visi jangka panjang setiap keluarga sampai maut memisahkan mereka (Matius 19:6). Tetapi yang penting di sini adalah TAKUTLAH AKAN TUHAN (MZM. 128:1-6). Pemazmur berkata bahwa kebahagiaan/keharmonisan akan kita nikmati jika kita semua belajar saling menghormati, tunduk serta menghargai tugas dan tanggung jawab kita di dalam rumah tangga kita masing-masing. Suami mengerti tugas dan tanggung jawabnya, istri mengerti tugas dan tanggung jawabnya dan anak mengerti tugas dan tanggung jawab, niscaya keluarga kita harmonis. Jika kita telah menggenapi perintah utama tersebut yaitu Takut akan Tuhan dan membangung relasi yang baik dengan Tuhan maka semuanya pasti menjadi mudah. Pastikan hidupmu bahwa Bapak ibu, saudara/I sekalian telah menggenapi perintah ini. Tugas-tugas kita berikutnya sebagai pelengkap dalam membangun sebuah hubungan yang harmonis adalah:
1)    Suami dan Istri serta anak-anak perlu mengHidupkan, menjalankan atau menerapkan kembali kasih Allah dalam keluarganya (Ef. 5-6:1-4). Paulus kembali menyinggung tentang perihal Tunduk, takut atau taat pada konteks ini seperti yang telah dikemukakan oleh pemazmur pada Mazmur 128:1-6. Memang tanpa kasih seseorang tidak mungkin memiliki rasa takut, tunduk dan menghormati Tuhan. Keduanya bagaikan 2 mata uang yang tidak dipisahkan yaitu mengasihi dan takut atau tunduk pada Tuhan Yesus. Mengasihi bukan karena paksaan tetapi mengasih karena Allah telah menunjukkan kasih sejati bagi kita. Itulah kasih Agape.
2)    Mengembangkan komunikasi yang baik yang membawa berkat dalam keluarga (Kol. 4:6a).
Komunikasi dalam keluarga itu sangat dapat menunjang keharmonisan dalam keluarga. Ketundukan atau penghormatan setiap anggota keluarga pada Tuhan perlu diteruskan pada cara berkomunikasi. Paulus berkata bahwa hendaklah kata-kata kita penuh kasih, jangan hambar. Jangan sampai perkataan orang tua melukai anak-anak, atau perkataan suami melukai istri dan sebaliknya.
3)    Terapkan gaya hidup rohani atau kebiasaan rohani yang dapat bermanfaat untuk semua anggota keluarga. Contohnya: Keluarga Yosua (Yos. 24:15). Yosua berkata bahwa “Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan. FAYH: TETAPI BAGI AKU SENDIRI SERTA SELURUH KELUARGAKU, KAMI AKAN MENAATI TUHAN…INI ADALAH GAYA HIDUP YANG BAIK. BIMK: TETAPI KAMI-SAYA DAN KELUARGA SAYA-AKAN MENGABDI HANYA KEPADA TUHAN. Contoh berikut adalah: NUH (Kejadian 8:20; 9:1) gaya hidup Nuh adalah membangun mezbah doa dalam keluarga. Dengan mezbah doa keluarga dibawa untuk semakin harmonis dengan Allah dan harmonis dengan anggota keluarga lainnya. Dengan doa, keluarga akan belajar tentang mendisiplinkan hidup untuk berdoa, memuji Tuhan dan menyembah Tuhan.
4)    Keluarga yang harmonis adalah keluarga yang terus mengingat dan mengamalkan janji nikahnya sampai maut memisahkan mereka.
Apa pentingnya jika keluarga Kristen hidup dalam  keharmonisan?
a)    Keluarga kita sendiri pasti diberkati dan memberkati keluarga Kristen atau non-Kristen lainnya (Mzm. 133:1-3). Pemazmur berkata bahwa Tuhan akan memerintahkan berkat-berkatNya atas hidup kita sampai selama-lamanya.
b)    Allah mempromosikan keluarga kita kepada keluarga yang lainnya. Contohnya: Keluarga Abraham. Promosi Allah bagi keluarga Abraham adalah Abraham dan Sara dikenal sebagai pejuang iman (Ibrani 11:8-19)
c)    Allah dapat memakai keluarga kita sebagai keluarga pemberita kasih karunia Allah. Contohnya: Keluarga Nuh dapat memberitakan injil kasih karunia Allah (Kejadian 6:9-10 bandingkan Ibrani 11:7), Keluarga Abraham (Kejadian 12-25) dan lain sebagainya.

PERTANYAAN-PERTANYAAN
Menurut pendapat bapak/ibu dan saudara/i sekalian:
i)    Apa yang dimaksud dengan keluarga yang harmonis?
ii)   Apakah Allah menuntut setiap anggota keluarga untuk hidup dalam keharmonisan atau hanya sebagaian orang  atau hanya kelompok-kelompok tertentu saja? Contohnya: Keluarga Pendeta, keluarga Rohaniawan atau setiap aktifis atau pelayan/pengurus gereja.
iii)  Apakah ukuran atau standart menjadi keluarga yang harmonis?
iv)  Apakah pentingnya jika keluarga Kristen hidup dalam keharmonisan? Apa alasannya?

v)   Bagaimana caranya keluarga Kristen membangun keluarga yang harmonis?

1 komentar:

  1. SEGA GENESIS - GAN-GAMING
    SEGA GENESIS. GENESIS-HANDS. sol.edu.kg Genesis (JP-EU). NA. NA. wooricasinos.info NA. SEGA GENESIS-HANDS. NA. SEGA GENESIS. jancasino.com NA. https://octcasino.com/ GENESIS-HANDS. NA. kadangpintar

    BalasHapus